MANAJEMEN MADRASAH
Pengertian Manajemen
Definisi Manajemen
Pengertian manajemen bila ditinjau dari segi terminologi para ahli mengalami perbedaan pendapat hal ini berdasarkan dengan latar belakang dan sudut pandang masing-masing. Dari sudut istilah, manajemen berasal dari kata kerja “manage”. Kata ini, dalam kamus The Random House Dictionary of the English Languange, College Edition, berasal dari bahasa Italia “manegg (iare)” yang bersumber dari perkataan Latin “manus” yang berarti “tangan”. Menurut Onong Uchjana Efendy, secara harfiah “manegg (iare)” bermakna: 1) menangani, atau 2) melatih kuda. Sedangkan secara maknawiyah, masih menurut Onong Uchjana Efendy, adalah: 1) memimpin, 2) membimbing, atau 3) mengatur.3 Ada juga yang berpendapat, sebagaimana diungkapkan oleh Mochtar Efendy dalam bukunya, bahwa manajemen berasal dari kata kerja bahasa Inggris “to manage” yang sinonim dengan kata “to hand, to control”, dan “to guide” yang berarti mengurus, memeriksa, dan memimpin. Dari kata ini, menurut Mochtar Efendy, manajemen dapat diartikan pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.4
Sementara Sondang P. Siagian menuturukan bahwa:
“Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan
untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”.5
Sedangkan pengertian manajemen yang dikutip oleh Hasbullah dalam bukunya, dari pendapat Andrew F. Sikula bahwa:
“Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan suatu perencanaan, pengorganisasian,,
pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien”.6
Sebagaimana yang dikutip oleh Mulyasa dalam bukunya, dari pendapatnya Ghaffar bahwa:
“Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai
suatu proses kerjasama yang sistematik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional”.8
Manajemen juga diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang
Unsur-unsur managemen diantaranya:
a) Planning; yaitu
perencanaan/ gambaran dari sesuatu
kegiatan yang akan datang dengan waktu, metode tertentu
Artinya: “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang
yang jika melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas)”.41
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia harus mempertanggungjawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuaat perencanaan yang matang dan tepat (itqan), karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah SWT. Tentu penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT.
a)
Kedua, (اﻟﺘﻨﻈﻴﻢ) atau Organization;
merupakan wadah tetang fungsi setiap orang
SWT: Allah firman sebagai horizontal atau vertikal secara baik kerja hubungan ,
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang- orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat- Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. 42
Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Oleh karenanya, diperlukan kesatu-paduan dalam bekerja dan memegang komitmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi dimaksud.
Kinerja bersama dalam organisasi disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki olah masing-masing individu. Menyatukan langkah yang berbeda-beda
tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif dalam berkarya.
a)
Ketiga, (اﻟﺘﻨﺴﻴﻖ) atau Coordination, upaya untuk mencapai hasil yang baik
dengan seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan.
Apabila manusia ingin mendapat predikat iman, maka secara totalitas harus melebur dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan dengan manusia yang ideal dan Islam sebagai planning dan aturan-aturan yang mengikat bagi manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia, memerlukan adanya koordinasi yang baik dan efektif sehingga akan mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap mengancam.
a)
Keempat, (اﻟﺮﻗﺎﺑﺔ) atau Controling , pengamatan dan penelitian terhadap
jalannya
planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif, seperti Allah SWT:
ﻳﺄﻳﻬﺎاﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮاﻟﻢ ﺗﻘﻮﻟﻮن ﻣﺎﻻﺗﻔﻌﻠﻮن
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”45
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal. Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajer orang terbaik dan harus mengontrol seluruh anggotanya dengan baik.
b)
Kelima, (ﺗﺮﻏﻴﺐ) atau Motivation, menggerakan kinerja
semaksimal mungkin
dengan hati sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi, Allah SWT telah berfirman:
وأن ﻟﻴﺲ ﻟﻺﻧﺴﺎن إﻻ ﻣﺎ ﺳﻌﻰ
Artinya: “Dan bahwasanya mausia tiada memperoleh
selain dari apa yang telah diusahakannya”. 46
Dari ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk selalu berusaha dan merubah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya upaya merubah keadaan ke arah yang lebih baik akan mengantarkan kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata.
Manajemen menjadi sangat penting artinya dari segala aspek kehidupan. Karena itu manajemen menjadi icon yang urgen baik secara individual maupun secara kelompok. Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi kehidupan manusia untuk selalu di inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga manajemen bisa memberi manfaat yang lebih baik.
Manulang mengungkapkan bahwa para ilmuan bermacam-macam
dalam mendefinisikan manajemen walaupun esensinya bermuara para satu titik
temu.47
Dari beberapa definisi tersebut bisa dipetakan kepada tiga hal, yaitu; Pertama, manajemen sebagai ilmu pengetahuan bahwa manajemen memerlukan ilmu pengetahuan. Kedua, manajemen sebagai seni dimana manajer harus memiliki seni atau keterampilan memanej. Ketiga, manajemen sebagai profesi, bahwa manajer yang profesiaonal yang bisa memanej secara efektif dan efesien.
Oleh karena itu, terdapat empat landasan untuk
mengembangkan manajemen menurut pandangan Islam, yaitu: 1) kebenaran, 2)
kejujuran, 3) keterbukaan, dan 4) keahlian.51 Seorang manajer harus memiliki
empat sifat utama itu agar manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil yang
maksimal. Hal yang paling penting dalam manajemen berdasarkan pandangan Islam
adalah harus ada jiwa kepemimpinan.52
Kepemimpinan menurut Islam merupakan faktor utama dalam konsep manajemen.53 Manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen yang adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak ''menganiaya'' bawahan dan bawahan tidak merugikan pimpinan maupun perusahaan yang ditempati. Bentuk penganiayaan yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak memberikan hak bawahan dan memaksa bawahan untuk bekerja melebihi ketentuan. Seyogyanya kesepakatan kerja dibuat untuk kepentingan bersama antara pimpinan dan bawahan. Jika seorang manajer mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu kerja yang ditentukan, maka sebenarnya manajer itu telah mendzalimi bawahannya. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Penutup
Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah mengalami banyak dinamika dalam perjalanan sejarah, eksistensinya sangat dibutuhkan masyarakat muslim. Tetapi tatkala madrasah tidak dikelola secara profesional dengan manajemen yang sistematis, tentu akan menghadapi problematika berat di tengah persaiangan yang kompetitif.
Oleh karena itu, kelola lembaga pendidikan Islam itu yang berbasis manajemen merupakan yang sudah tidak di tawar lagi. Nyatanya, prinsip-prinsip pendidikan dalam Islam secara normatif sama sekali tidak bertabrakan konsep manajemen.
![]() |
Komentar
Posting Komentar