MANAJEMEN MADRASAH

Pendahuluan
Mengutip dari nasehat Ali bin Abi Tholib, bahwa kebatilan bisa menjadi kuat karena dikordinir dengan baik dan kebaikan bisa lemah jika tidak dikordinir dengan baik.  Dalam Al Qur'an 2 : 249 yang menyebutkan bahwa "berapa banyak dari golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan banyak dengan izin Allah dan Allah beserta orang -orang yang sabar". 
Dari kedua landasan di atas maka sangat perlu jika organisasi ingin mencapai tujuannya harus dioraganisir dengan baik, termasuk organisasi pendidikan madrasah.   Bagaimana agar sebuah madrasah itu bisa terorganisir dengan baik? Tentu saja peran seorang managerial sangat menentukan, dalam hal.ini adalah peran kepala madrasah. 

Pengertian
Manajemen berasal dari bahasa inggris management dari akar kata manus yang berarti tangan dan berkaitan dengan kata managerie yang berarti beternak. Managerie juga berarti sekumpulan binatang liar yang dikendalikan di dalam.kandang. 
Dari segi kata, manajemen berarti pengolahan, menurut istilah manajemen adalah sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dan pejabat pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannya perusahaan atau organisasinya. ( Dr. Taliziduhu Ndraha "manajemen Perguruan Tinggi"  PT. Bina Aksara Jakarta
Pengertian lainnya, Manajemen adalah pekerjaan mental (pikiran,intuisi, perasaan) yang dilaksanakan oleh orang-orang dalam konteks organisasi. Manajemen adalah sub sistem organisasi. Ia meliputi seluruh organisasi  dan merupakan kekuatan vital yang menghubungkan semua sub sistem lainnya. (Frenord E Kast "Organisadi dan Manajrmen)

        Ketika membicarakan sebuah madrasah, persoalan manajemen merupakan perbincangan yang selalu hangat untuk didiskusikan, meskipun dalam perkembangannya madrasah sudah bergelut lama dengan manajemen. Madrasah mempunyai peranan penting dan strategis dalam menentukan arah maju dan mundurnya kualitas pendidikan. Hal ini bisa dirasakan ketika sebuah lembaga pendidikan benar-benar bagus dalam pengelolaannya maka akan menghasilkan kualitas yang bagus pula, dan sebaliknya apabila madrasah sistem pengelolaannya kurang bagus mengandalkan tenaga seadanya, berbekal "ikhlas" dan "pasrah", maka akan dipastikan lembaga tersebut jauh dari kualitas yang diharapkan.

        Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas pendidikan, maka pemerintah bersama kalangan swasta telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang berkualitas, antara lain melalui perbaikan kurikulum, sistem evaluasi, sarana pendidikan, materi ajar, pelatihan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Namun demikian, ketika sarana pendidikan, kurikulum, materi ajar, tenaga pendidik, input siswa semua sudah ada, tanpa manager yang handal kualitas sebuah madrasah sulit untuk mencapai tujuannya. Dengan kata lain, kepala madrasah adalah kunci keberhasilan pendidikan di madrasah. Kepemimpinan kepala madrasah sangat menentukan kemajuan dan perkembangan pendidikan baik dari segi mutu dan kualitas pendidikan pada suatu madrasah.\

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.1 Oleh karenanya, pendidikan memang perlu menekankan pada penyediaan input pendidikan seperti, guru, kurikulum, fasilitas pendidikan, buku-buku dan alat peraga serta sumber-sumber belajar yang lain. Hal ini diasumsikan bahwa peningkatan mutu pendidikan akan terjadi dengan sendirinya bila input pendidikan tersebut bisa dipenuhi. Tetapi tanpa proses manajemen yang baik, maka pendidikan yang demikian itu akan lemah untuk menghasilkan output yang maksimal sebagaimana diharapkan.

Pengertian Manajemen

Definisi Manajemen

Pengertian manajemen bila ditinjau dari segi terminologi para ahli mengalami perbedaan pendapat hal ini berdasarkan dengan latar belakang dan sudut pandang masing-masing. Dari sudut istilah, manajemen berasal dari kata kerja “manage”. Kata ini, dalam kamus The Random House Dictionary of the English Languange, College Edition, berasal dari bahasa Italia “manegg (iare)” yang bersumber dari perkataan Latin “manus” yang berarti “tangan”. Menurut Onong Uchjana Efendy, secara harfiah “manegg (iare)” bermakna: 1) menangani, atau 2) melatih kuda. Sedangkan secara maknawiyah, masih menurut Onong Uchjana Efendy, adalah: 1) memimpin, 2) membimbing, atau 3) mengatur.3 Ada juga yang berpendapat, sebagaimana diungkapkan oleh Mochtar Efendy dalam bukunya, bahwa manajemen berasal dari kata kerja bahasa Inggris “to manage” yang sinonim dengan kata to hand, to control”, dan “to guide” yang berarti mengurus, memeriksa, dan memimpin. Dari kata ini, menurut Mochtar Efendy, manajemen dapat diartikan pengurusan, pengendalian, memimpin atau membimbing.4

Sementara Sondang P. Siagian menuturukan bahwa:

Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain”.5

Sedangkan pengertian manajemen yang dikutip oleh Hasbullah dalam bukunya, dari pendapat Andrew F. Sikula bahwa:

Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan suatu perencanaan, pengorganisasian,, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien”.6


Sebagaimana yang dikutip oleh Mulyasa dalam bukunya, dari pendapatnya Ghaffar bahwa:

Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerjasama yang sistematik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.8

Manajemen juga diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang

Unsur-unsur managemen diantaranya:

a)       Planning; yaitu perencanaan/ gambaran dari sesuatu

kegiatan yang akan datang dengan waktu, metode tertentu

Artinya: “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas)”.41

Setiap apa yang diperbuat oleh manusia harus mempertanggungjawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuaat perencanaan yang matang dan tepat (itqan), karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah SWT. Tentu penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT.

a)        Kedua, (اﻟﺘﻨﻈﻴﻢ) atau Organization; merupakan wadah tetang fungsi setiap orang

SWT: Allah firman sebagai horizontal atau vertikal secara baik kerja hubungan ,

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang- orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat- Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. 42

Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Oleh karenanya, diperlukan kesatu-paduan dalam bekerja dan memegang komitmen untuk menggapai cita-cita dalam satu payung organisasi dimaksud.

Kinerja bersama dalam organisasi disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki olah masing-masing individu. Menyatukan langkah yang berbeda-beda

 tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif dalam berkarya.

a)        Ketiga, (اﻟﺘﻨﺴﻴﻖ) atau Coordination, upaya untuk mencapai hasil yang baik

dengan seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan.

Apabila manusia ingin mendapat predikat iman, maka secara totalitas harus melebur dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan dengan manusia yang ideal dan Islam sebagai planning dan aturan-aturan yang mengikat bagi manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia, memerlukan adanya koordinasi yang baik dan efektif sehingga akan mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap mengancam.

a)        Keempat, (اﻟﺮﻗﺎﺑﺔ) atau Controling , pengamatan dan penelitian terhadap jalannya

planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif, seperti Allah SWT:

ﻳﺄﻳﻬﺎاﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮاﻟﻢ ﺗﻘﻮﻟﻮن ﻣﺎﻻﺗﻔﻌﻠﻮن

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?45

Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal. Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajer orang terbaik dan harus mengontrol seluruh anggotanya dengan baik.

b)       Kelima, (ﺗﺮﻏﻴﺐ) atau Motivation, menggerakan kinerja semaksimal mungkin

dengan hati sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi, Allah SWT telah berfirman:

وأن ﻟﻴﺲ ﻟﻺﻧﺴﺎن إﻻ ﻣﺎ ﺳﻌﻰ

Artinya: “Dan bahwasanya mausia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya”. 46

Dari ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk selalu berusaha dan merubah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya upaya merubah keadaan ke arah yang lebih baik akan mengantarkan kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata.

Manajemen menjadi sangat penting artinya dari segala aspek kehidupan. Karena itu manajemen menjadi icon yang urgen baik secara individual maupun secara kelompok. Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi kehidupan manusia untuk selalu di inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga manajemen bisa memberi manfaat yang lebih baik.

Manulang mengungkapkan bahwa para ilmuan bermacam-macam dalam mendefinisikan manajemen walaupun esensinya bermuara para satu titik temu.47

 Dari beberapa definisi tersebut bisa dipetakan kepada tiga hal, yaitu; Pertama, manajemen sebagai ilmu pengetahuan bahwa manajemen memerlukan ilmu pengetahuan. Kedua, manajemen sebagai seni dimana manajer harus memiliki seni atau keterampilan memanej. Ketiga, manajemen sebagai profesi, bahwa manajer yang profesiaonal yang bisa memanej secara efektif dan efesien.

Oleh karena itu, terdapat empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut pandangan Islam, yaitu: 1) kebenaran, 2) kejujuran, 3) keterbukaan, dan 4) keahlian.51 Seorang manajer harus memiliki empat sifat utama itu agar manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil yang maksimal. Hal yang paling penting dalam manajemen berdasarkan pandangan Islam adalah harus ada jiwa kepemimpinan.52

Kepemimpinan menurut Islam merupakan faktor utama dalam konsep manajemen.53 Manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen yang adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak ''menganiaya'' bawahan dan bawahan tidak merugikan pimpinan maupun perusahaan yang ditempati. Bentuk penganiayaan yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak memberikan hak bawahan dan memaksa bawahan untuk bekerja melebihi ketentuan. Seyogyanya kesepakatan kerja dibuat untuk kepentingan bersama antara pimpinan dan bawahan. Jika seorang manajer mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu kerja yang ditentukan, maka sebenarnya manajer itu telah mendzalimi bawahannya. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.


Penutup

Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah mengalami banyak dinamika dalam perjalanan sejarah, eksistensinya sangat dibutuhkan masyarakat muslim. Tetapi tatkala madrasah tidak dikelola secara profesional dengan manajemen yang sistematis, tentu akan menghadapi problematika berat di tengah persaiangan yang kompetitif.

Oleh karena itu, kelola lembaga pendidikan Islam itu yang berbasis manajemen merupakan yang sudah tidak di tawar lagi. Nyatanya, prinsip-prinsip pendidikan dalam Islam secara normatif sama sekali tidak bertabrakan konsep manajemen.

 



        

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENCIPTAKAN POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH

MENULIS CEPAT DAN TEPAT

AKU KANGEN KAMU SAYANG