Ke Kudus "Meninggalnya Ibunda Pak Ghufron"

Kudus, 8 Juli 2020
Innalillahiwainnailairoojiuun. Sesungguhnya kami adalah milik.Allah dan hanya kepadaNyalah kami kembali. Hari Selasa 7 Juli 2020, ibunda pak Ghufron berpulang. Kami sekeluarrga Mi Ma'arif Mangunsari berduka, bebarengan dengan
RAKER hari kedua MI Ma,arif Mangunsari. Mau langsung takziyah, tidak memungkinkan karena raker merupakan agenda yang sangat penting di awal tahun pembelajaran. Tanpa Rapat kerja kita tidak punya rencana sebagai pijakan untuk melangkah selanjutnya. 
Hari ini 8 Juli 2020 adalah hari terakhir raker kami. Alhamdulillah pukul 9.30 raker berakhir  diakhiri dengan  pembahasan rencana kegiatan Qiroati di tahun pelajaran 2020-2021.
Pukul 10.00 pun kami cusss menuju Kudus dengan 4 armada. 2 mobil MI 1 mobil bu rista dan 1 nya mobil bu siti.
Saya bersama pak Sabiq, pak Yunus, Pak Rudi, Pak Bagio, dan 3 guru baru dalam satu mobil MI yang dikendarai oleh Pak Gilang.
Guru -guru yang lain menyebar di 3 armada lainnya.
Perjalanan ke Kudus sangat menyenangkan. Selama perjalanan banyak diskusi yang sering dibumbui canda tawa.  Hal ini membuat diriku lupa akan kekhawatiranku tentang mabuk darat. Wah...apalagi sudah pakai kalung pemberian Zahroh adikku. Kalung anti galau...hhhhh.
Udara Salatiga memang berbeda sekali dengan udara purwadadi dan kudus. Ketika kami memasuki wilayah purwodadi udara sudah mulai terasa panas. Kami rubah mindset seolah-olah berada di ngablak kopeng. Tanya saja sama pak Gilang. "Betul kan pak?"cie.cie...
Tapi bener kok ketika kita bicara kopeng dan membayangkan di benak kita seolah olah udara yang panas di Kudus serasa dingin layaknya di kopeng.

Hampir sampai di rumah Pak Ghufron kami mampir pom bensin untuk sholat, kecuali diriku.aku sempatkan  untuk merebahkan badanku yang semalaman lembur latihan membuat vidio pembelajaran. Ternyata tidak hanya merebahkan badan tapi malah tertidur pulas. Kata Pak Yunus kurang lebih 15 menit aku tidur. Maaf teman2...menungguku dalam tidurku. hihi.

Alhamdulillah..sampailah di rumah Pak Ghufron. Kami kira yang paling duluan adalah armada kami ternyata ada yang lebih dulu yaitu armada pak fazri. hmmm kadung GR.. Dan akhirnya menyusul armada yang dikendarai seorang wanita kuat dan gogot istilah jawanya yaitu bu Rista. Cantik tapi kekar. hup. !!! Kemudian lanjut Pak Ghoni yang diboncengi istri dan buah hatinya Zidni. Wow...pakai motor. Geleng-geleng kepala juga aku..dikiranya mobil MI gak mau dimuatin keluarga Pak Ghoni. Ternyata alasan pakai motor karena akan mampir di keluarganya. Tak begitu lama rombongan bu Siti yang dikendarai Pak Zaki sampai juga. Mesthi ngebut ni..paling akhir berangkatnya tapi hampir bareng sampai tujuannya.Akhirnya kamipun bersama-sama membacakan tahlil buat ibunda pak Ghufron ibu Sholihatun. Semoga husnul Khotimah. Dan kami yakin Surga pasti sudah terbuka untuk ibunda tercinta.

Kurang lebih pukul 14.00 kami mohon pamit. Kami pun menuju armadanya masing-masing. Kecuali bu tri yang pindah armada. Katanya Ingin dekat denganku yang pakai kalung anti mabuk.  

Perjalanan pulang semakin seru. Pak gilang yang selalu menjadi sasaran kami untuk menghidupkan suasana.  Mau kami ajak lewat Ngablak ketika pulangnya tapi Mr Gilang gak berani. Katanya belum siap nikah. eittt.....

Sampai di godhong mobilpun diparkir di depan warung makan. 4 armada pun berkumpul disitu. Tentu saja untuk mengisi perut kami untuk melanjutkan perjalanan ke Salatiga. Pertama kulihat tulisan di warung itu yang membuat aku penasaran Bebek Perawan Luluran. Ini maksudnya apa ya? menu bebek perawan? kok tahu perawan caranya bagaimana? ah sudahlah kok kepo gini. 

Kami menuju meja lesehan dan disuguhi menu untuk kami pilih. Aku memilih menu lele bakar dan minum jeruk.hangat. Ternyata ayam bakar menjadi tranding topic menu hari ini. Ya...hampir 80 persen banyak yang milih menu ayam bakar. Sambil menunggu pesanan datang aku rebahkan tubuhku di atas tikar. Untung gak jadi difoto bu dian yang katanya mau dikirim kang kurdi untuk dijadikan berita mabokku hari ini. Alhamdulillah...aku gak mabuk darat. Tantangan bu sarah salah satunya yang membuat keinginanku untuk menunjukkan aku enjoy2 saja.Kutunggu hadiah darimu bu sarah...

Alhamdulillah..perut dah terisi dengan makanan yang insyaAllah berkah. Ya..indikator berkah ketika menuju Salatiga cara nyetir pak Gilang sudah berbeda. Semangat banget!!! 

Menuju Salatiga aku sudah gak tahu info teman-teman di armada lain. Karena HP ku aku matikan. Tapi yang jelas Bu Tri yang kukhawatirkan mabuk sama sekali tidak apa-apa. Malah ikut ngekek-ngekek bersama kami. Apalagi ketika sampai di dong jati kami selalu menyemangati bu tri ni dah sampai di bringin lho bu tri? Tuh malah MI nya dah kelihatan. hhh

Di tengah perjalanan pulang pak gilang menjadi sasarannya lagi. Aku cetitakan perjalanan cintaku. Ternyata cinta tidak harus memiliki. Pak Gilang malah takut dengan cerita itu. ealah...padahal ini kenyataan... Kan siap-siap kalau ternyata bukan jodohnya. ya kan?

Ada dua versi dalam diskusi kami dalam mencari jodoh. Kalau versiku aku pasrah dengan sholatku. Jika Allah menunjukkan kang kurdi sebagai jodohku walau aku tidak cinta ya aku lakukan meskipun dengan diiringi derai air mata. Tapi ternyata.......ketika sudah menikah  cintapun tumbuh. Sampai aku mau makan saja selalu teringat kang kurdi. cie cie. Tapi yang membuatku heran  ketika punya anak dah beda lagi. hmm Versi bu Tr, i cari jodoh ya harus kenal dan cinta dulu untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya.  Dan ternyata cinta bu tri dengan pak wahab malah semakin berbunga-bunga. Moga bahagia dunia akherat. Dan moga jodoh kita bukan hanya sebatas jodoh yang tidak langgeng tapi sebaliknya jodoh yang langgeng sampai akhirat. aamiin.

Akhirnya  diskusipun kami lanjutkan bahwa di tengah-tengah perjalanan dalam sebuah keluarga ternyata kadang ada persaan cinta pada orang lain. Walau hanya terbersit sesaat. Ya..itu godaan namanya. Kalau kata pak Rudi itu namanya bumbu-bumbu dalam mengarungi kehidupan. Beda lagi dengan Pak Yunus, laki-laki diciptakan dengan kodrat tertarik wanita. Tapi kalau dah berkeluarga ya ditahan. Karena sudah punya tanggung jawab pada istri dan anak2nya. 

Kalau pak Sabik sih beda. Dia gak pernah mencintai orang lain kecuali Nurul sang kekasih hatinya lantaran Face book. hmmm. sip pertahankan pak sabik. Karena memang orang kadang memasuki masa puber kedua,ketiga,keempat . Hati-hati!!!

Dek riska, afif, firda hanya ngikiuti alur diskusi kami sambil ngekek-ngekek. Dan aku bilang ini adalah kuliah sore yang tidak ditemui di jam-jam perkuliahan di kampus. mantapppp..

Akhirnya pembicaraan kamipun nglantur sampai pembuatan youtube untuk MI Mangunsari. Kami membayangkan punya kamera, dan tim solid youtuber kami. Sampai-sampai pernikahan pak gilang akan dijadikan konten youtube MI. Ya..pernikahan yang bertempat di MI. Panggung dah siap. Ruang makan dah siap. Kelas 1 a jadi ruang bakso. Ruang 1 b jadi ruang tongseng dan seterusnya. pokoknya tinggal pilih menu. hh Juru kamera dan vidio dah siap. Among tamu apalagi..tambah siap. Dekor juga dah siap. Tinggal klik menghubungi wali murid. Tapi satu nih yang menjadi kendala. Kalau dapat sumbangan untuk pembangunan MI ya pak??? hihi. 

Gak terasa dah sampai di Ramayana. Kamipun berhenti. Bukan untuk belanja tapi dek firda mau dijemput suaminya di depan ramayana. Suami barunya karena baru 1 bulan menikah. moga sakinah mawadah warohmah. 

Akhirnya kami pun sudah tiba di MI kembali. Perbincanganpun berakhir. Dan alhamdulillah kami dalam keadaan sehat tidak ada yang mabuk. Termasuk bu tri. Kapan-kapan kita lanjut piknik....ke Jawa Timur ya pak ghoni, mas fazri, pak taufik???? siapa mau ikut? 

Sampai di rumah langsung mandi air hangat. 


Komentar

  1. Kalung anti galau
    .....hehe

    BalasHapus
  2. mantap, suasana dingin ketika terbayang kopeng-ngablak πŸ˜‚

    BalasHapus
  3. 😁😁😁 mantappp poko'e jossss,,πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. Menarik pengalaman perjalanannya kk...seru

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENCIPTAKAN POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH

MENULIS CEPAT DAN TEPAT

AKU KANGEN KAMU SAYANG