Full berjanjen ibu-ibu di Kecandran.

Berjanjen adalah salah satu adat yang tidak asing lagi lhususnya di desa Kecandran. Berjanjen membaca al barjanji adalah rutinitas turun temurun yang dilakukan oleh pendahulu-pendahulu kami. Rutinitas itu dilaksanakan setiap malam Jumat  dengan anjang sana.  Namun ada adat yang jarang ditemui di daerah lain khususnya pada bulan Mailud, ibu-ibu muslimat, fatayat, dan anak2 desa kecandran khususnya RW 1 dan 2 melkasanakan berjanjen satu bulan full dengan anjang sana dari rumah ke rumah sesuai dengan permintaan tuan rumah bukan paksaan.

Ketika momen Maulud tiba rasanya luar biasa. Tiap hari kami.dipenuhi dengan suara indah sebagai ungkapan cinta pada Rosulullah SAW.  Hari ini sudah menginjak putaran ke 13 dalam kami.menyuarakan lagu2 indah yang berisi sejarah kehidupan Rosul Pilihan yang selalu kami nanti.kehadirannya  dalam hati kami. 

Acara rutin ini diawali dengan lagu syiir Gusdur dilanjutkan asmaul.Husna sambil menunggu kedatangan para jamaah berjanjen. Kemudian dibuka dengan al fatehah dan tahlil yang dipimpin oleh ibu Nyai H Mintafiah, Ibu Nyai H Tasliyah, dan ibu Nyai H. Fatonah. Acara dilanjutkan lantunan lagu2 berjanj secara bergantian dari para jamaah. Yang membuat kami semangat salah satunya adalah jumlah jamaah berjanjen tidak hanya puluhan tapi ratusan. Masya Allah... Moga tetap.istiqomah.

Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami3y
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam