JURUS JITU MENULIS BUKU

JURUS JITU MENULIS BUKU
Pemandu : Wijaya Kusuma, M.Pd
Nara Sumber :  Akbar Zainudin
Minggu, 5 April 2020

Oleh
Fauziah

Pertemuan pelatihan menulis bersama Om Jay malam ini Minggu, 5 April 2020 pukul 19.00 - 21.00 WIB membuat saya tambah termotivasi untuk bisa menulis buku. Bp  Akbar Zainudin penulis buku Man Jadda Wajada  (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) sebagai nara sumber menginspirasi saya untuk membuat buku dengan trik beliau. Beliau memberikan pengalamannya bagaimana langkah-langkah menulis buku dengan mudah."Berkat Man Jadda Wajada ini saya bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu yang belum; PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa ke Papua. Siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini" Ungkap Akbar Zainudin. 

Akbar Zainudin adalah seorang tainer dan motivator nasional, pendiri PT EMJEWE Training dan Coachingserta perusahaan penerbitan MJW Book. 
Lahir di Banyumas, 7 Februari 1973
Menulis sejak SMA saat saya di Gontor. Dilanjutkan pada saat mahsiswa.
Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, baru 13 buku saya tulis. Hampir semua tentang motivasi.

"Assalamu'alaikum Wr.Wb" Salam sapa dari Pak Akbar membuka peletihan malam ini.Terima kasih Om Jay. Pak Akbar selamat datang di Kelas Hebat malam ini. Saya senang bisa satu ruangan di tempat ini. Silahkan kami persilahkan kepada Pa Akbar untuk menyampaikan materi, sebelum ke Diskusi malam ini.: Sudah lihat YouTube saya? Yang belum. Silakan dilihat dulu ya. Materi saya ada di sana.  Klik sini

Saya akan ngobrol tentang proses penulisan buku mulai dari ide sampai ke penerbit. Penekanan ada pada langkah menyerahkan naskah ke penerbit. Ada enam langkah menerbitkan buku yang saya singkat menjadi TOJTRP.

Langkah pertama 
Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.
 Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. Kalau buku saya, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Om Jay, buku-buku pendidikan. Dan sebagainya

Langkah kedua 
O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
 Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
 Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai.
Sudah punya tema? Sudah ada daftar isinya belum? Sy tdk bertanya tp sy jg ingin berbagi pengalaman Intinya sebetulnya sama dg saat saya membuat sebuah komik...klo dalam komik langkah yg sy lakukan
-Tema
-Tokoh
-Chapter
-Tulis cerita
-Story board
-Gambar
-Lay out
-Colouring
-Revisi
-Penerbit
Mungkin itu teknik saya dalam proses pembuatan komik yang selama ini saya lakukan...trimksh

Langkah ketiga 
J. Buatlah jadwal penulisan.
 Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
 Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

Langkah keempat 
T. Tuliskan.
 Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.
 Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.
 Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah kelima 
 R  Revisi.
 Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
 Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
 1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
[Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.

Langkah keenam 
P Kirim ke penerbit.
 Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
 Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
 Apakah pembaca butuh buku kita?
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
 Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.
 Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
 Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
 Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
 Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. Harus punya jawabannya.

Tema yang disampaikan bapak Akbar membuat menarik untuk tanya jawab.

Aam Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten
Assalamualaikum pak Akbar. Saya sangat bahagia bisa gabung dengan salah satu penulis best reseller MAN JADA WAJADA. Alhamdulillah, saya sudah nonton video langkah-langkah menulis yg bapak share. Pertanyaan saya, Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik? karena saya sudah coba beberapa kali menulis, rasanya sangat sulit pak. Tidak seperti bapak atau om jay yg menulis itu udah ngalirrr. Dan selalu kerenn hasilnya. Jadi ngilerrrr..

Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus. Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis.Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang.Nah, sudah tahu rahasianya kan?Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit. Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku?

Verdy Probolinggo
 Bagaimana outline/ struktur daftar isi  untuk naskah fiksi dan non fiksi?

Naskah Non Fiksi:
 1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup.

Kalau FIKSI;
 1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita

Pertanyaan :
mohon pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks

Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar branding kita jelas. Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait. Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli pendidikan, menulislah selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi dan pengembangan diri, maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan pengembangan diri. Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya tidak tuliskan.Fokus. Menurut saya.

Pertanyaan :
Apakah satu buku itu boleh beda2 judul.dan apakah judul satu artikel dg judul artikel berikutnya ada hubungannya.?

Ada namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu judul bisa berbeda-beda tema.  Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya bisa berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu. Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud buku secara keseluruhan.

Pertanyaan :
Bagaimana menyiasati  dalam mengatur daftar isi dan jadwal yang sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda dengan artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun, mohon jawaban

Tahan godaan. Perbanyak istighfar biar tidak tergoda. Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan pemikiran kita. Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran lain.

Intinya, boleh menulis tulisan lain asal jadwal yang sudah kita buat tetap bisa kita jalankan

Pertanyaan:
Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar pembaca tertarik dan mau membaca


Judul yang Menarik.
 1. Provokatif. Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. Buatlah lebih Provokatif.
 Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian"
 Dan sebagainya.
 2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
 3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub judul.
 MAN JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life
 Itu contohnya

Pertanyaan
Setelah saya melihat video bpk Akbar tentang langkah-langkah membuat buku, yaitu TOJTRP, saya sangat terkesan sekali. Selama ini saya kurang menepati jadwal  untuk mulai menulis. Ketika saya mulai menulis, saya selalu teringat pekerjaan lain yang memiliki deadline yang sama. Kendala lain, waktu sudah di depan laptop, perasaan malas itu datang, akhirnya ide tidak dapat keluar. Mohon saran bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat.
Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu target menulisnya misalnya satu minggu satu artikel.

Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis satu artikel yang lain, tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita tuliskan masih bisa kita kejar.

Fokuslah pada target.

Pertanyaan:
Saya ingin bertanya dengan materi yang bapak berikan, terkait Penerbit : 
 Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar buku kita bisa d terbitkan pak?
Apakah bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan dlm mnulis bisa d terima oleh penerbit? 

Pertanyaan:
Apa kendala yang besar bagi penulis pemula dalam menulis? suheri, Cikupa tangerang

 Pak Suheri, kendala utamanya adalah MALAS.  Coba bisa melawan rasa malas, pasti sudah terbit bukunya. Boleh dicoba, lawan rasa malas, terus belatih, pasti tulisan kita akan jauh lebih baik setahun mendatang. Berlatihnya SETIAP HARI.

Pertanyaaan:
Dalam menyusun outline, apakah membutuhkan pendapat orang lain?  Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah boleh?

Outline itu gambaran dasar. Jadi sangat memungkinkan untuk berubah. Boleh berubah. Yang penting, jadwal penulisannya ikut diubah juga. Akan bagus sekali kalau dalam menulis outline meminta masukan dari teman-teman. Semakin banyak masukan, akan semakin kaya. Asal jangan semakin bingung. Kalau banyak masukan, dan bingung, bismillah, tentukan saja dan mulailah menulis. Kalaupun ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang penting sudah ada outline awalnya.

Paertanyaan: 
Materi malam ini adalah langkah-langkah menulis buku, sangat memotivasi saya orang awam yang baru mau memulai latihan menulis. Yang saya tanyakan adalah apakah dalam menulis buku, sebaiknya temanya mengikuti perkembangan zaman atau tidak?

 Ada buku-buku yang namanya buku untuk season tertentu. Misalnya kalau mau Pemilu, buku-buku tentang tokoh akan banyak bermunculan. Ada juga buku-buku dengan tema yang "abadi", misalnya buku-buku referensi, motivasi, how to, dan sebagainya. Terma-tema ini bisa ditulis kapan saja. Tentu saja harus mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau menulis tentang How To, perlu sekali menyesuaikan dengan keadaan sekarang.

Pertanyaan :
1. Seandainya naskah yang sudah kita kirim ke penerbit tidak diterima apakah naskah itu dikembalikan?
2. Biasanya apa yang membuat naskah kita tidak di terima oleh penerbit?

1. Ada yang dikembalikan, ada yang tidak. Tetapi semuanya akan diberitahu baik lewat email ataupun telepon. Kalau naskah ditolak, diperbaiki saja. Lalu kirimkan ke penerbit yang sama atau ke penerbit lain. Ada satu naskah saya ditolak, saya perbaiki, lalu saya kirim ke penerbit lain, alhamdulillah diterima.

2. Pertimbangan utama, biasanya penerbit melihat tidak cukup segmen pembelinya. Artinya secara bisnis tidak menguntungkan. Atau, pembacanya ada, tetapi naskah kita dirasa tidak cukup menarik pembaca untuk membeli. Pertimbangan penerbit yang paling utama adalah bisnis; bukunya laku atau tidak.

Pertanyaan
Kalau kita ingin membuat buku kumpulan cerpen anak,  apakah temanya harus satu atau boleh beda (yang penting cerpen anak gitu) dan apakah harus buat outline dulu?

Kalau cerpen, temanya tidak harus satu. Boleh kumpulan cerpen. Tetap harus buat outline biar cerpennya bisa bervariasi. Tidak monoton hanya satu cerita. Outline juga penting buat jadwal dan target

Pertanyaan:
 1. Jujur pak, saya paling lemah jika membuat tulisan fiksi, padahal sangat suka membaca novel, komik, dan sejenisnya. Tetapi jika diminta menulis tulisan fiksi,,mesti bahasanya dan alurnya amburadul. Malah cenderung pasaran ceritanya. Adakah kiat khusus jika ingin menulis tulisan fiksi yang bagus pak?

2. Saya lebih prefer menulis jika non fiksi. Saya suka dengan teman2 keilmuan, pendidikan, sains,,mungkin karena basic keilmuan saya adalah alumni MIPA. Dan Alhamdulillah selama mahasiswa ada beberapa karya tulis saya yang mendapat penghargaan dan dibiayai Dikti.
Pertanyaan saya dari kumpulan karya tulis saya ini,apakah bisa dibukukan pak? Jika bisa, apakah hasil riset nya juga perlu ditampilkan juga?ataukah hanya sekedar pemaparan teori saja.
Terima kasih

Menulis itu;
 1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi

Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan dibuat stress. Sebenarnya tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang penting kita senang menulisnya. Kalau buku Non Fiksi, ada buku-buku yang sifatnya referensi. Ini akan bagus kalau disertakan penelitiaannya dan sumber-sumber ilmiahnya secara lengkap. Kalau buku yang bersifat umum, hasil penelitian dan hal-hal yang bersifat jurnal ilmiah perlu dibahasakan ulang dengan bahasa yang populer. Kumpulan karya tulis bisa dibukukan dengan berbagai penyesuaian. Buat outline terlebih dahulu, lalu petakan mana karya tulis lama yang bisa masuk outline ini dan mana yang tidak bisa masuk. Kalau tidak bisa masuk, jangan dipaksakan.

Pertanyaan :
Mau nanya Pak Akbar, berapa kata judul yg baik apa ada pembatasan

 Judul buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya lebih banyak, dijadikan sub judul. 

Pertanyaan :
Saya pernah mengirim naskah tapi judulnya diganti total oleh penerbit katanya biar lebih menjual.. bagaimana menyikapi nya pak.

 Tugas editor memang seperti itu. Kalau ada yang kurang menarik, diganti. Beberapa judul saya disesuaikan oleh penerbit. Kita ikuti saja. Bahkan beberapa judul artikel ada yang minta dibuang, diubah, atau ditambahkan, kita ikuti saja.

Pertanyaan :
Jurus jitu untuk ibu2 yg berkarir dan memiliki kewajibn sbg IRT untuk melawan rasa malas dalam menulis di era 4.0 ini apa ya?

Menuntut disiplin diri yang tinggi. Mohon ibu buat jadwal setiap hari: kapan urusan rumah tangga, urusan suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk menulis. Dijadwalkan 30-60 menit SETIAP HARI. Saya yakin pasti bisa menjadi penulis handal. Mohon dicoba ya Ibu.

Pertanyaan
Jika penerbit tidak menerima naskah kita karena kurang lengkap, dan selanjutnya kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh mengirimkan naskah yang sudah lengkap kepenerbit yang sama atau harus cari penerbit lain?

Pilihan ada pada kita, boleh mengirim ke penerbit yang sama atau dikirim ke penerbit lain. Kalau saya dulu bertekad, apapun yang terjadi, walaupun ditolak berkali-kali, saya akan terbitkan di Gramedia. Alhamdulillah diterima. Yang tidak boleh adalah mengirim satu naskah yang sama ke beberapa penerbit dalam satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima atau ditolak, baru dikirim ke penerbit lain.

Pertanyaan:
 Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks

 Kalau saya, fokus pada satu tema biar "personal branding" kita menjadi kuat. Kita tidak bisa menjadi semua orang soalnya. Jadi orang ahli secara mendalam dalam satu bidang itu jauh lebih baik.

Pertanyaan :Assalamuallaikum pak, bagaimanakah kiat-kiat menghilangkan rasa malas saat kita ingin menulis. Trima kasih

1. Buat target
2. Buat jadwal harian jam berapa menulis
3. Jangan menunda
4. Paksakan

Pertanyaan:
Kalo penerbit menolak itu biasa nya di kata kan gak kelemahan tulisan  kita?? Atau mkn lebih ke request komersial gitu ya?? Tak akan bisa menjadi idealisme sendiri kalo begitu ya.. harus ikut aturan main.. atau ikit arus para konsumen kalo begitu ya. Pertamyaan nya .. jika inhin menulis idealisme  tentang sesuatu. Yg menurut umum ini salah. Misalnya.... tapi ingin di terima di terbitkan gimana tah?bisa gak ya? 

Kalau mau menulis sesuai idealisme, cari penerbit yang memang juga idealis. Menerbitkan memang untuk menyebarkan gagasan. Namun demikian, biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar, memang harus kompromi dengan keinginan pasar. Atau, diterbitkan sendiri.

Pertanyaan:
Jika naskah kita pernah diterbitkan di majalah online bolehkah kita kirim ke media cetak? Terima kasih.


 Kalau artikel, hanya boleh dikirim ke satu media, baik online maupun offline. Majalah online-nya apa?
 Kecuali kalau di Blog sepeti Kompasiana, boleh dikirim ke media massa yang lain. Beberapa tulisan saya di Kompasiana diminta oleh  media untuk diterbitkan.

Pertanyaan:
Assalamualaikum, saya unih dari subang, pa Akbar sudah menulis sejak SMA dan buku pertamanya tahun 2008 kalau ga salah, waktu bapa masih SMA belajar menulisnya sama siapa apakah ada gurunya kalau boleh tahu siapa gurunya? atau karena kerja keras sendiri cari sendiri dan usaha sendiri. Ide ide muncul dari membaca atau dari mana bisa menjadi penulis yang hebat. Maaf jika pertanyaannya kurang berkenan


 Menulis itu memang butuh mentor. Dari dulu, saya punya mentor menulis. Guru saya. Di pesantren. Selalu menyemangati saya untuk menulis. Dulu, menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau buat buku, ada beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya. Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak membaca kalau ingin tulisannya bagus. Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata Bapak ibu jadilah mentor untuk anak-anaknya ya?

Karena ada yang nanya buku saya, yang UKTUB. Boleh saya kasih informasi dan sedikit iklan buku ya..
Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Renebook. Saya tulis lumayan lengkap proses penulisan buku mulai dari mengembangkan ide, menulis outline, membuat jadwal, menuliskan, merevisi, hingga berhubungan dengan penerbit. Ada sekitar 150 alamat penerbit anggota IKAPI yang bisa dihubungi saya cantumkan. Harganya Rp 100.000 plus tanda tangan, di luar ongkos kirim.Khusus buat member di sini, yang pesan hari ini, saya diskon menjadi hanya Rp 80.000 (plus ongkos kirim), ditambah bonus: Pelatihan dan Mentoring Personal selama 30 hari dalam menulis buku.anya buat yang pesan malam ini. Pembayaran terakhir besok malam.


 Pertemuan malam inipun ditutup dengan motivasi dari pak Akbar.
Terus berlatih menulis, menulis, dan menulis.Berdisiplin saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan tau-tau jadi buku.

Happy Writing.
Salam Man Jadda Wajda. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENCIPTAKAN POLA BELAJAR EFEKTIF DARI RUMAH

MENULIS CEPAT DAN TEPAT

AKU KANGEN KAMU SAYANG